RATUSAN SISWA SD dan PAUD Timor Tengah Selatan Keracunan MBG . 58 Masih DIrawat.

RATUSAN SISWA SD dan
PAUD Timor Tengah Selatan Keracunan MBG .
58 Masih DIrawat.
SOE Mediamabespolri. Com // SEBANYAK 331 siswa SD dan PAUD di Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur keracunan setelah makan makanan bergizi gratis (MBG) pada Jumat (3/10). Sampai Sabtu (4/10) pagi, tercatat 58 siswa masih dirawat.
Mayoritas siswa menunjukkan gejala serupa, yakni pusing, muntah, diare, mual, dan sakit perut.
Para korban mendapatkan perawatan medis di empat lokasi berbeda, yakni RSUD Soe sebanyak 154 orang, saat ini 24 orang masih menjalani perawatan.
Lokasi perawatan lainnya di SD GMIT Soe 2, dari 152 siswa menjalani perawatan, 143 orang telah dipulangkan, dan sembilan orang masih dirawat. Di Puskesmas Kota Soe, sebanyak 10 siswa masih menjalani perawatan intensif.
Sedangkan di halaman kantor PRKP Kabupaten TTS, 15 siswa yang menjalani perawatan, semuanya telah pulang.
Korban terbanyak berasal dari SD GMIT Soe 2 sebanyak 195 orang, diikuti SD Oenasi 44 orang dan SD Inpres Soe 33 orang. Korban dari TK, Posyandu, dan PAUD lainnya tersebar antara satu hingga 20 orang.
Menindaklanjuti keracunan massal tersebut, Bupati TTS, Eduard Buce Lioe, memerintahkan pendirian posko terpadu untuk menampung dan menangani para siswa.
Posko dibangun di RSUD Soe, kantor PRKP, Puskesmas Kota Soe, dan SD GMIT Soe 2, dibantu oleh OPD terkait dan Forkopimda.
Kapolres TTS, AKBP Hendra Dorizen, mengatakan bahwa sebagian besar siswa sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. “Sebagian besar korban sudah kembali ke rumah,” ujarnya Jumat malam.
MBG ini disiapkan oleh SPPG Kota Soe 1, yang dikelola oleh Yayasan Peduli Timorana Mandiri, berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Kota Soe. Dari dapur ini, jumlah penerima manfaat MBG mencapai 3.026 orang.
Sesuai data yang ada, saat ini masih 58 siswa yang menjalani perawatan di posko-posko tersebut, terdiri dari, 24 orang berada di RSUD Soe, 15 orang di Posko Polres di BKD, sembilan orang di SD GMIT Soe 2, dan 10 orang di Puskesmas Kota Soe.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) TTS Erwin Leo mengatakan, gejala yang dialami para siswa umumnya sama, yakni pusing, mual, muntah, diare, dan sakit. Perut
Menurutnya, tim medis memberikan perawatan berupa infus dan obat-obatan sesuai standar. “Penanganan kami fokus pada gejala yang muncul, dan secara umum kondisi pasien stabil. Penanganan juga dibantu dokter spesialis anak,” ujarnya.
Terkait penyebab keracunan, dr. Erwin menyebut masih menunggu hasil investigasi resmi. Sampel makanan sudah diambil untuk diperiksa. “Dugaan sementara memang mengarah ke makanan, tetapi kepastian sumbernya masih menunggu hasil laboratorium,” tegasnya.
Asisten Pemerintahan Kabupaten TTS Denny Nubatonis, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera melakukan evaluasi terhadap penyedia dapur program MBG.
“Tindak lanjutnya untuk dapur penyedia MBG tentu akan dievaluasi secara menyeluruh. Hasil evaluasi masih menunggu arahan pimpinan, tetapi yang pasti ada langkah korektif agar kejadian ini tidak terulang,” katanya. (H-2)
Mediamabespolri. Com//
Redekasi Media. Investasi
Marsel Taniu